Hubungan Antara RPM dengan Kecepatan dan Efisiensi Bahan Bakar Terhadap Sepeda Motor
Sumber: Otomotif.kompas..com
Setelah mengetahui penjelasan tentang RPM, kamu pasti sudah mengerti ‘kan, jika kecepatan putaran mesin itu tidak langsung berhubungan dengan kecepatan yang terjadi pada putaran roda?
Angka RPM sendiri pada mesin hanya menunjukkan seberapa keras mesin kendaraan tersebut bekerja. Jadi, semakin tinggi nilai yang diraih oleh RPM tersebut, maka itu berarti semakin tinggi juga kinerja yang dilakukan mesin. Hal inilah yang kemudian menjadi patokan bagi banyak pengendara sepeda motor untuk mengetahui bagaimana kemampuan yang dimiliki oleh mesin tersebut.
Contohnya pada sepeda motor Yamaha R15 V3 yang memiliki spesifikasi daya maksimum sebesar 14,2 kW/10,000 rpm dan sepeda motor dari merek yang sama, Yamaha Vega Force yang berspesifikasi 6,14 kW/7.000 rpm.
Dari spesifikasi ini, berarti besar daya maksimum dari R15 V3 adalah 14,2 KW dalam 10.000 putaran mesin per satu menit. Sedangkan, besar output Vega Force memiliki daya maksimum 6,41 KW dalam 7.000 putaran mesin per satu menit.
Dari contoh di atas, kita dapat mengetahui jika RPM mempengaruhi daya atau tenaga yang dihasilkan oleh mesin motor, tetapi tidak mempengaruhi kecepatan motor secara langsung. Maka, semakin besar kinerja yang dilakukan pada suatu mesin sepeda motor, semakin banyak juga bahan bakar yang digunakan oleh mesin untuk melakukan putaran.
Revolutions per minute atau RPM adalah suatu unit satuan hitung yang kerap dipakai untuk menyatakan kecepatan putaran dalam satu menit. RPM dapat digunakan dalam banyak hal, termasuk mengukur kecepatan putaran pada hard disk komputer hingga perputaran kecepatan mesin pada kendaraan seperti mobil dan sepeda motor.
Meski RPM adalah singkatan dari revolutions per minute, namun masih banyak orang yang salah mengartikannya dengan rotation per minute. Kesalahan dalam mendefinisikan ini mungkin terjadi akibat dari adanya kesalahan penerjemahan dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Tetapi pada kenyataannya, definisi yang kerap dinilai berbeda ini tetaplah sama. Sebab, RPM tetap diartikan sebagai putaran per menit yang menyatakan banyaknya putaran yang dilakukan suatu benda pada porosnya.
Itu dia rangkuman mengenai RPM yang dirangkum untuk #SahabatTanpaBatas. Sekarang, kamu sudah tahu, kan, arti dari RPM itu apa?
Jika ingin mencari buku tentang otomotif, kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Cara Menghitung Perbandingan RPM
Blower merupakan salah satu unit komponen yang sudah tidak asing lagi kita jumpai pada area industri. Unit satu ini juga salah satu komponen terpenting dalam sistem dust collector yang berfungsi untuk menghisap udara dan debu pada area produksi. Untuk menentukan spesifikasi blower harus menyesuaikan kebutuhan di lapangan dengan perhitungan yang tepat dan benar. Pada kesempatan kali ini, saya akan sharing cara menghitung RPM blower dengan mudah. Semoga ulasan singkat ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi siapapun yang membutuhkannya.
RPM atau singkatan dari Rotation Per Minute adalah jumlah putaran impeller blower dalam satu menit. Semakin cepat putaran impeller atau baling – baling kipas tentu akan semakin tinggi kapasitas blower tersebut. Namun kecepatan putaran harus menyesuaikan dengan standar power motor listrik, agar tidak terjadi over load ampere yang dapat menyebabkan motor listrik terbakar. Untuk menentukan berapa RPM yang cocok pada blower tersebut, anda dapat melihat grafik blower yang dibuat oleh produsen blower sesuai merknya. Berikut ini contoh grafiknya.
Dari data grafik di atas, anda dapat mengetahui berapa maksimal RPM blower sesuai dengan dayanya. Pastikan data grafik sesuai dengan spesifikasi blowernya.
RPM yang Ada Pada Sepeda Motor
Pada dasarnya, fungsi yang dimiliki oleh RPM dalam sepeda motor sama saja dengan fungsi RPM yang berada pada mobil, yaitu sebagai petunjuk untuk perputaran crankshaft mesin atau poros engkol dalam waktu satu menit. Dalam pengaplikasiannya pada sepeda motor, satu RPM berarti sama dengan satu putaran crankshaft.
Saat kita akan membeli sebuah motor, kita pasti akan sering menemukan pembahasan tentang daya maksimum yang akan dihasilkan oleh motor tersebut dalam istilah spesifikasinya. Jadi, hal ini perlu dipahami oleh calon pembeli guna mengetahui berapa jumlah RPM yang nantinya akan mempengaruhi daya mesin sepeda motor yang dihasilkan.
Adapun contoh penggunaan RPM dalam spesifikasi sepeda motor adalah sebuah sepeda motor A memiliki spesifikasi mesin 8,0kW/9.000 RPM. Maka ini artinya, daya maksimum yang akan dikeluarkan motor A tersebut sebesar 8,0kW pada 9.000 putaran mesin dalam jangka waktu satu menit. Biasanya, semakin tinggi jumlah CC yang dimiliki oleh motor, akan semakin tinggi juga jumlah RPM yang nantinya dihasilkan oleh sepeda motor tersebut.
Pemeliharaan Dinamo Mesin Cuci
Agar Dinamo Mesin Cuci tetap berfungsi dengan baik, ada beberapa hal yang perlu dipelihara secara rutin.
1. Pastikan bahwa kabel listrik terhubung dengan benar ke mesin cuci dan juga dinamo. Periksalah apakah konektor telah ditekan sempurna pada tempatnya sehingga tidak mengalami gangguan arus listrik atau short circuit. Selain itu, ceklah suhu motor listrik agar tidak terlalu panas saat digunakan. Jika suhunya terlalu tinggi, hentikan penggunaannya sementara waktu dan biarkan dingin sebelum memulai lagi prosesnya.
2. Selain itu, untuk mendapatkan hasil maksimal dari pencuci pakaian Anda harus membersihkan setiap bagian yang digerakkan oleh dinamo mesin cuci dengan hati-hati dan cermat supaya tidak adanya partikel debu atau kotoran yang menempel padanya. Hal ini penting untuk dilakukan agar performansinya lebih optimal dan efisien sepanjang waktu penggunaannya tanpa harus mengalami kerugian energi akibat gesekannya di bagian mekanisme tuas-tuas rotasi atau roda giginya sendiri.
3. Pastikan daya tarik dinamonya cukup besar agar pekerjaannya dapat dillakukan dengan baik. Apabila diinstalasi mesin cuci air dingin, pastikan untuk menggantinya dengan alat bantu peredam guna mengurangi daya tarik. Beberapa alat bantu peredam yang bisa digunakan antara.
Kemungkinan Kerusakan Pada Dinamo Mesin Cuci
Kemungkinan masalah pada dinamo mesin cuci bisa berasal dari kesalahan mekanik, kegagalan listrik atau problem dengan sirkuit elektronik. Mesin pencuci tidak akan mampu bekerja dengan baik jika salah satu bagian dinamonya mengalami kerusakan. Permasalahannya pun berbeda-beda tergantung pada tipe dan modelnya.
Untuk memeriksa kesalahan pada dinamo mesin cuci, pertama-tama Anda harus memastikan bahwa semua sambungan yang ada di mesin seperti listrik dan drain dalam keadaan baik. Jika ini sudah dicek dan masih tetap tidak berfungsi, perhatikan apakah motor listrik yang terhubung dengan dinamo merupakan sumber utama dari masalahnya. Beberapa caranya antara lain:
• Penggunaan alat ukur untuk melihat arus DC (arus tegangan rendah) dan AC (arus tegangan tinggi).
• Memeriksa secara visual untuk melihat adanya gejala kerusakannya.
• Memberikan daya isyarat audio untuk mendengar bunyi aneh atau gangguan mekanis saat digerakkan manual oleh tangan.
Selain itu, cek juga besaran tegangannya sehingga mudah disimulasikan sedini mungkin jika adanya kerusakan komponen penting pada sistemnya agar proses per perbaikannya lebih cepat dan tepat sasaran. Jika masalah dinamo yang terjadi disebabkan oleh gangguan elektronik, segera lakukan penggantian komponen penting atau membuat perbaikan pada jalur sirkuit untuk memastikan mesin pencuci bekerja dengan baik.
Berikut beberapa kemungkinan kerusakan yang dapat terjadi pada Dinamo Mesin Cuci, antara lain:
• Koneksi listrik atau drain yang buruk
• Kerusakan pada sistem elektronik atau sirkuit
• Motor listrik berfungsi dengan lambat atau tidak berfungsi sama sekali
• Arus short circuit atau gangguan elektronik lainnya
• Besaran tegangannya yang salah
• Kotoran atau debu yang menempel pada bagian mekanisme tuas
Tachometer Alat untuk Membaca RPM Mesin dengan Benar
Sumber: Lksotomotif.com
Setelah pada penjelasan sebelumnya membahas tentang definisi RPM, maka kita juga perlu untuk memahami bagaimana cara agar RPM ini dapat dibaca. RPM sendiri menjadi salah satu indikator penting pada sebuah mesin kendaraan.
Untuk membaca RPM, sebenarnya bisa sangat mudah, pasalnya kebanyakan bentuk pada panel indikator itu berbentuk ‘gauge’ atau sebuah petunjuk yang memiliki bentuk seperti lingkaran atau busur lingkaran. Kemudian, disana akan ada deretan angka dari nol sampai sepuluh beserta dengan jarum petunjuknya.
Alat meter yang menjadi penunjuk RPM biasa disebut dengan tachometer. Di dalamnya terdapat angka nol hingga sepuluh yang masing-masingnya berarti menunjukkan bilangan ribuan. Jadi, ketika jarum pada panel tachometer menunjukkan angka dua, itu berarti jumlah putaran pada poros engkol mesin tersebut adalah 2.000 rpm. Tentu cara membaca RPM ini akan sangat mudah untuk dilakukan jika sebelumnya kamu sudah mengetahui dasarnya.
Pada dasarnya, bentuk panel tachometer ini terdiri dari dua jenis, yakni bentuk manual dan bentuk digital. Tachometer manual adalah jenis panel yang paling banyak digunakan pada kebanyakan sepeda motor saat ini. Hal ini berarti bentuk penunjuk RPM-nya berbentuk lingkaran dengan memakai jarum penunjuk angka. Pemilihan bentuk ini dipilih dengan tujuan agar memudahkan pemakainya lebih mudah ketika ingin membaca RPM kendaraan.
Angka pada RPM ini sering kali menjadi penentu kinerja mesin pada sebuah kendaraan. Karena, nilai yang tertera pada RPM ini bisa menunjukkan seberapa keras kinerja dari mesin motor tersebut. Hal ini tercermin dengan cara berapa ribu kali mesin itu berputar dalam satu menit.
Untuk para pemilik kendaraan, baik itu mobil maupun sepeda motor, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui. Peningkatan angka RPM itu sama dengan peningkatan kecepatan putaran mesin. Peningkatan kecepatan mesin itu berarti output serta kecepatan kendaraan juga akan terpengaruhi.
Dengan kata lain, apabila angka torsinya konstan, maka akan semakin tinggi RPM dan semakin tinggi juga kecepatannya. Tetapi, RPM dan kecepatan kendaraan ini juga belum tentu proporsional. Sebab, output dari kendaraan (tenaga kuda) adalah produk dari torsi yang merupakan gaya putar terhadap mesin. Oleh karena itu, RPM juga akan dipengaruhi oleh kinerja torsi.
Dalam kasus komputer, RPM ini mengacu pada kecepatan piringan hard disk yang berputar dalam hitungan satu menit. Disk dalam hard disk drive (HDD) dibedakan dengan jenis lainnya dengan istilah Platter. Hal ini mengacu pada disk yang berbentuk bundar sebagai tempat direkamnya data pada hard disk.
Saat ingin merekam data pada hard disk, maka platter harus berputar untuk melakukan tugasnya. Semakin tinggi kecepatan putaran platter, maka akan semakin cepat juga hard disk membaca data tersebut.
Di sisi lain, apabila platter berputar dengan kecepatan yang tinggi, maka akan timbul dan terjadi beberapa kerugian. Di antara kerugian yang akan timbul adalah meningkatnya kebisingan putaran dan meningkatnya suhu panas dalam platter dan hard disk. Namun secara umum, semakin tinggi nilai RPM, semakin tinggi juga kualitasnya, dan tentu saja semakin tinggi juga harga jualnya.
Fungsi Dinamo Mesin Cuci
RPM yang Ideal untuk Sepeda Motor
Tak jauh berbeda dengan mobil, RPM yang dilakukan oleh sepeda motor juga memiliki nilai idealnya sendiri. Tentunya, hal ini juga dipengaruhi dan bergantung pada jenis sepeda motor apa yang kamu miliki dan gunakan.
Pada sepeda motor biasa, yaitu motor dengan jumlah CC standar di Indonesia, maka angka ideal RPM-nya akan berada pada kisaran angka 1.000 sampai 1.500 RPM hingga 10.000 sampai 12.000 RPM saat mesin sedang dijalankan. Bedanya, pada sepeda motor yang memiliki jumlah CC tinggi, seperti sepeda motor dalam gelaran MotoGP, revolution per menit atau RPM-nya bisa menyentuh sampai ke angka 19.000 RPM. Dan motor-motor ini akan memiliki putaran sampai 316 kali.
Cara Menghitung RPM Blower
Perlu untuk kita ketahui juga, bahwa dalam mengatur dan menentukan RPM blower ini dapat menggunakan 2 (dua) cara, antara lain :
Cara menghitung RPM blower yang menggunakan transmisi pulley cukup mudah, dengan menggunakan rumus ratio = P1 : P2 x RPM motor. Yang mana P1 adalah pulley motor drive, P2 adalah pulley impller, RPM motor adalah putaran motor per menit sesuai spesifikasi motor yang terpasang. Untuk mengetahui RPM motor ini dapat melihat name plate yang menempel pada motor listrik.
Baca juga : Standar Kabel Motor Listrik
Kita ambil contoh kasus blower centrifugal dengan ukuran pulley motor 12″ dan ukuran pulley impeller 13″. Blower tersebut menggunakan motor listrik dengan spesifikasi daya 50 hp / 4pole / 1500 rpm. Maka dapat kita ketahui bahwa P1 = 12, P2 = 13 dan RPM motor = 1500. Dengan menggunakan rumus ratio = P1 : P2 x RPM motor = 1385 RPM. Jadi RPM pada blower centrifugal ini menggunakan 1385 RPM.
Berbeda halnya cara menghitung RPM blower yang menggunakan alat inverter. Alat inverter ini sering terkoneksi dengan blower direct yang tidak menggunakan transmisi pulley. Namun tidak menutup kemungkinan, juga ada blower bertransmisi pulley yang menggunakan inverter. Pengaturan RPM blower dengan inverter dapat menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Tinggi rendahnya putaran blower dapat diatur secara manual dengan inverter ataupun dengan program PLC yang terkoneksi dengan inverter.
Sekian ulasan singkat saya tentang cara menghitung RPM blower dengan mudah, semoga sedikit ulasan ini dapat bermanfaat. Salam …
Salah satunya adalah gejala engine hunting, alias putaran mesin atau rpm yang tidak stabil? Cirinya, putaran mesin atau rpm yang turun naik secara tidak normal. Hal tersebut tentunya akan membuat pengemudi jadi kurang nyaman, lantaran bisa kesulitan dalam mengendalikan laju mobil pada putaran rendah.21 mar 2021
Belanja di App banyak untungnya:
Menyediakan Energi Listrik
Fungsi Dinamo Mesin Cuci adalah untuk menyediakan energi listrik yang cukup ke sistem pencuci pakaian, sehingga proses pencucian dapat dilakukan dengan efisien. Dinamo mesin cuci memiliki tipe top loading dan front loading yang berbeda-beda cara kerjanya.
Dinamo Top Loading Mesin Cuci berfungsi untuk memberikan daya tarik kepada roda gigi dan mekanisme lainnya yang terdapat di dalam mesin cuci ini untuk mulai putar secara otomatis. Proses ini memungkinkan bahan laundry dicuci dengan konsumsi energi rendah tapi tetap efektif.
Menyediakan Energi Listrik
Fungsi Dinamo Mesin Cuci adalah untuk menyediakan energi listrik yang cukup ke sistem pencuci pakaian, sehingga proses pencucian dapat dilakukan dengan efisien. Dinamo mesin cuci memiliki tipe top loading dan front loading yang berbeda-beda cara kerjanya.
Dinamo Top Loading Mesin Cuci berfungsi untuk memberikan daya tarik kepada roda gigi dan mekanisme lainnya yang terdapat di dalam mesin cuci ini untuk mulai putar secara otomatis. Proses ini memungkinkan bahan laundry dicuci dengan konsumsi energi rendah tapi tetap efektif.